Thursday 6 July 2017

Abstraksi Penulisan Ilmiah Dimas

ABSTRAK


DIMAS DWI ARYADI / 32413488
MEMPELAJARI PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS WAREHOUSE PADA AREA STOCK M/C CALLIPER DI PT. ASTRA HONDA MOTOR
PI, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, 2017.
Kata Kunci : Proses Produksi, Perancangan Tata Letak Fasilitas, Warehouse
(x+32+lampiran)
Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur memiliki banyak faktor untuk mendukung proses produksi dalam pembuatan produknya. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah tata letak fasilitas yang digunakan di gudang bahan baku. Tata letak merupakan faktor penting dalam gudang agar penempatan bahan baku lebih tersusun dan teratur. Ilham (2009) berpendapat bahwa pengaturan tata letak gudang yang terpenting adalah di mana barang yang paling cepat dikirim diletakkan pada area penyimpanan yang terdekat dengan pintu keluar-masuk. Berdasarkan permasalahan di atas maka dilakukan pembelajaran tentang perancangan tata letak fasilitas warehouse pada area stock M/C Calliper di PT. Astra Honda Motor. Harapannya agar penulis dapat mengetahui rancangan tata letak fasilitas warehouse pada perusahaan tersebut.
Pertama, proses produksi kendaraan sepeda motor jenis honda scoopy matic pada PT. Astra Honda Motor berturut-turut yaitu pembuatan tiap komponen antara lain die casting, press, plastic injection, machining wheel. Tahap selanjutnya adalah penyempurnaan antara lain machining engine, welding, painting plastic, painting wheel, dan painting steel. Tahap berikutnya perakitan tiap komponen antara lain assembly engine, gen sub assembly, assy wheel. Tahap terakhir yaitu perakitan unit kendaran sepeda motor assembly unit. Kedua, tata letak warehouse 1 di PT.Astra Honda Motor untuk setiap material yang ada di area stock M/C Calliper berjenis tata letak berdasarkan produk (layout by product). Luas lantai dari area stock M/C Calliper sebesar 15.5m x 4.5m. Lantai area stock M/C Calliper ditandai dengan cat hijau dengan garis pinggir putih. Jenis aliran bahan yang yang digunakan perusahaan pada warehouse 1 bersifat fast moving yang setiap komponen disimpan dilokasi yang dekat dengan pintu keluar. Pola aliran bahan yang digunakan oleh perusahaan pada warehouse 1 berdasarkan tata letak arus garis sederhana. Area stock M/C Calliper menyimpan bahan baku untuk tiga kendaraan berbeda dengan kode yang digunakan yaitu K61 untuk Beat, K41 untuk Scoopy, KYZ untuk SupraX.


Daftar Pustaka (1990-2012)
Posted on by Samid | No comments

Saturday 10 June 2017

Tulisan : Penerapan atau Penggunaan Standar Teknik dan Manajemen

1. Teknik Standar
Standar Teknik adalah serangkaian eksplisit persyaratan yang harus dipenuhi oleh bahan, produk, atau layanan. Jika bahan, produk atau jasa gagal memenuhi satu atau lebih dari spesifikasi yang berlaku, mungkin akan disebut sebagai berada di luar spesifikasi. Sebuah standard teknik dapat dikembangkan secara pribadi, misalnya oleh suatu perusahaan, badan pengawas, militer, dll: ini biasanya di bawah payung suatu sistem manajemen mutu .Mereka juga dapat dikembangkan dengan standar organisasi yang sering memiliki lebih beragam input dan biasanya mengembangkan sukarela standar : ini bisa menjadi wajib jika diadopsi oleh suatu pemerintahan, kontrak bisnis, dll.Istilah standard teknik yang digunakan sehubungan dengan lembar data (atau lembar spec).
Dalam rekayasa, manufaktur, dan bisnis, sangat penting bagi pemasok, pembeli, dan pengguna bahan, produk, atau layanan untuk memahami dan menyetujui semua persyaratan. Standard teknik adalah jenis sebuah standar yang sering dirujuk oleh suatu kontrak atau dokumen pengadaan. Ini menyediakan rincian yang diperlukan tentang persyaratan khusus. Standard teknik dapat ditulis oleh instansi pemerintah, organisasi standar (ASTM, ISO, CEN, dll), asosiasi perdagangan, perusahaan, dan lain-lain.
2. Standar Manajemen
Adopsi sistem manajemen mutu hendaknya suatu keputusan strategis suatu organisasi. Desain dan penerapan sistem manajemen mutu organisasi dipengaruhi oleh lingkungan organisasi sendiri, perubahan dalam lingkungan tersebut, dan risiko yang terkait dengan lingkungan tersebut,
kebutuhan yang berbeda,sasaran khusus produk yang disediakan, proses yang digunakan, ukuran dan struktur organisasi Standar ini tidak bermaksud untuk menyeragamkan struktur sistem manajemen mutu atau keseragaman dokumentasi. Persyaratan sistem manajemen mutu yang ditetapkan dalam Standar ini melengkapi persyaratan untuk produk. Informasi bertanda “CATATAN” adalah untuk memandu dalam pemahaman dan penjelasan persyaratan yang bersangkutan. Standar ini dapat digunakan oleh pihak internal dan eksternal termasuk lembaga sertifikasi untuk menilai kemampuan organisasi dalam memenuhi persyaratan pelanggan, regulasi dan peraturan perundangan yang berlaku untuk produk dan persyaratan organisasi sendiri. Dasar-dasar manajemen mutu yang dinyatakan dalam ISO 9000 dan ISO 9004 telah dipertimbangkan dalam pengembangan Standar ini.
3. ISO 9000
ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.
ISO 9001 ditujukan untuk digunakan di organisasi manapun yang merancang, membangun, memproduksi, memasang dan/atau melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka hendak memperoleh kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan sertifikasi oleh pihak ketiga.
Contoh Penerapan :
Penerapan standar sistem manajemen mutu (ISO) 9001 : 2008 Pada kontraktor PT. Tunas Jaya Sanur Salah satu contoh penerapannya adalah pada salah satu jurnal ilmiah tentang penerapan standar sistem manajemen mutu (ISO) 9001:2008 pada kontraktor PT. Tunas Jaya Sanur. Dari hasil analisis penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada proyek Pembangunan Apartment & Shopping Arcade Sea Sentosa Hotel oleh PT. Tunas Jaya Sanur, dapat disimpulkan bahwaTingkat penerapan ISO 9001:2008 PT. Tunas Jaya Sanur pada proyek Pembangunan Apartment & Shopping Arcade Sea Sentosa Hotel sebesar 85,69% termasuk dalam kategori baik sekali (81% sampai dengan 100%).
Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 adalah faktor tenaga kerja (SDM), metode atau prosedur kerja, material, dan form atau dokumen tidak mencapai 1

Sumber:
Posted on by Samid | No comments