Thursday, 9 January 2014

Budaya Mudik

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR




                                            Disusun Oleh: Dimas Dwi Aryadi ( 32413488 )

                                                                       Kelas 1ID11
                                                               Jurusan Teknik Industri
                                                            Fakultas Teknologi Industri
                                                              Universitas Gunadarma
                                                             Semester PTA/ATA 2013/2014


                                                              BUDAYA MUDIK

Pengertian Mudik
Mudik dapat diartikan sebagai kegiatan perantau/ pekerja imigran untuk kembali ke kampung halamannya. Kata mudik berasal dari sandi kata bahasa Jawa ngoko yaitu mulih dilik yang berarti pulang sebentar. Mudik lebih banyak dikenal dan di dominasi  di Indonesia dan identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar misalnya menjelang Lebaran Natal dan menjelang tahun baru hijriah maupun tahun baru masehi. Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan/sungkem dengan orang tua.
Tujuan Mudik
Bersilahturahmi dengan anggota keluarga lain yang tinggal di kampung halaman terutama orang tua.
Rindu akan kampung halaman
Budaya ziarah ke makam leluhur , kakek , nenek , orangtua sampai saudarapun telah menjadi suatu kebudayaan yang tidak bisa ditinggalkan, biasanya di hari besar keagamaan masyarakat menyempatkan diri untuk pulang ke kampung halaman untuk sekedar berziarah ke makam. Karena, rata-rata makam beliau berada dikampung halaman.
Sebagai ajang liburan, rekreasi, wisata di kampung halaman yang bisa di anggap masih melestarikan alam, udara sejuk, sungai jernih, sawah disekeliling mata memandang, dll.
Persiapan yang dilakukan Sebelum Mudik :
Memeriksa kesehatan dan mental anda maupun anggota keluarga yang ingin mudik.
Lakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap kendaraan mudik anda untuk memastikan kendaraan dalam keadaan siap mudik.
Memeriksa kelengkapan barang bawaan mudik.
Menginformasikan rencana mudik anda ke tetangga terdekat di lingkungan sekitar untuk membantu menjaga kondisi rumah anda saat di tinggal mudik.
Memeriksa kembali rumah Anda untuk memastikan apakah rumah anda dalam keadaan terkunci serta untuk memastikan barang elektronik dalam keadaan mati namun lampu tetap dinyalakan sebagai tanda ada penghuninya supaya tidak ada kejahatan yang muncul.
Membawa obat obatan yang di perlukan terlebih obat obatan khusus jika anda memiliki penyakit tertentu.
Membawa persediaan makanan untuk menghemat biaya.
Membawa uang secukupnya dan selebihnya simpan di ATM , guna mengantisipasi kerugian yang besar jikalau sewaktu waktu terjadi tindak kriminal.
Memperhatikan jam berangkat maupun pulang agar terhindar dari kemacetan arus perjalanan mudik.
Bawa peta jalur mudik yang menyediakan jalur alternatif  secara detil dan jelas.
Update pengetahuan anda tentang info-info mudik dan nomor-nomor telepon emergency yang di perlukan.
Menggunakan travel paket mudik, karena itu akan membuat kita lebih aman dan nyaman.
Dan yang paling utama adalah berdoa terlebih dahulu sebelum anda melakukan perjalanan mudik untuk mencegah segala kemungkinan terburuk yang terjadi dan dilindungi oleh tuhan yang maha esa.
Permasalahan yang di Timbulkan dari Aktivitas Mudik :
Pertama , tingginya Frekuensi kecelakaan lalulintas. Faktor kecelakaan banyak disebabkan oleh faktor manusia, kendaraan, jalan raya, dan cuaca. Walaupun angka kecelakaan tinggi, para pemudik tidak takut dengan bahaya yang mengancam.
Kedua, berutang dan menggadaikan barang demi mendapatkan uang untuk biaya mudik. Ini merupakan permasalahan dan tantangan yang setiap tahun dijalani sebagian pemudik. Demi mudik ke kampung halaman, mereka berutang dan menggadaikan barang.
Ketiga, biaya perjalanan meningkat berlipat kali, karena semua modal transportasi menaikkan biaya menjelang dan sesudah hari raya. Karena itu para mudik sebagian besar menggunakan kendaraan sepeda motor, walaupun tingkat kecelakaan sangat tinggi dari tahun ke tahun.
Dampak Negatif Mudik
Budaya mudik meninggalkan sebuah permasalahan serius dimana timbulnya fenomena urbanisasi. Dan hal itu dapat terjadi di sebabkan oleh kesenjangan perekonomian yang terjadi antara masyarakat yang hidup di desa dengan masyarakat yang hidup di kota pulang ke kampung halaman. Oleh karena itu dengan Kesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik mereka memberanikan diri mengadu nasib untuk meninggalkan kampung halamannya untuk mencoba peruntungan di kota kota besar terutama ibukota.

Peristiwa urbanisasi adalah sesuatu yang lumrah dalam kehidupan modern, dan merupakan hak asasi setiap orang yang dijamin dan dilindungi oleh hukum dan undang undang akan tetapi jika mereka belum siap dalam hal kemampuan akan suatu bidang , hal ini tentunya dapat menjadi suatu permasalahan baru bagi pemerintah untuk mengatasinya.

Juga angka kecelakaan semakin meningkat dari tahun sebelumnya. Dari pihak kepolisian mengeluarkan beberapa informasi terkait dengan alasan kecelakaan mudik tersebut. Ada empat faktor yang tercatat menjadi penyebab utama mengapa terjadi kecelakaan mudik.


Pertama, yaitu faktor manusia.
Manusia dalam hal ini pemudik yang mengalami kecelakaan karena ketidaksiapan fisik. Mereka pada hari sebelum keberangkatan dalam kondisi tubuh tidak prima. Angka kecelakaan paling tinggi yaitu pemudik dengan kendaraan pribadi yang mengemudi dalam keadaan lelah, mengantuk. Selain itu juga sopir kendaraan umum menjadi penyebab kecelakaan mudik disebabkan memaksakan tubuh tidak fit untuk tetap menyopir tanpa ada sopir pengganti.
Kedua, faktor alam.
Perubahan cuaca dan kondisi jalan suatu daerah juga menjadi penyebab mengapa terjadi kecelakaan. Cuaca yang tidak bisa diprediksi sebelumnya seperti hujan menyebabkan jalan licin sehingga memudahkan kendaraan tergelincir dan rem blong. Bisa juga karena bencana tanah longsor di suatu daerah jalur mudik sehingga menimbulkan kemacetan dan kecelakaan.

Ketiga, faktor kelayakan kendaraan.
Seringkali pemudik tidak memeriksa kelayakan kendaraan pribadi mereka sebelum dibawa berkendara dalam jarak jauh. Tidak mengecek oli, kondisi mesin, air kaburator, rem dan sebagainya. Begitu juga dengan kendaraan umum, ada yang memaksakan kendaaraan tidak layak sebagai angkutan mudik.
Keempat, kelayakan prasarana.
Prasarana ini termasuk fasilitas jalan, lampu jalan, jembatan, sinyal lampu lalu lintas, marka jalan, rambu-rambu kereta lewat, palang pintu perlintasan kereta api. Berdasarkan kasus kecelakaan lalu lintas tahun 2012, penyebab kecelakaan juga diakibatkann beberapa prasarana umum di jalan raya tidak berfungsi dengan baik. Hal ini sering membingungkan pengguna jalan raya, membuat pengguna jalan tidak memahami kondisi jalan di area yang dilewati.

Keempat faktor tersebut seharusnya menjadi catatan tersendiri bagi para pemudik untuk selalu waspada dan menjaga kondisi fisik dan kendaraan mereka sebelum menjalani tradisi mudik ke kampung halaman. Pemerintah juga sedari sekarang membenahi fasilitas umum agar pemudik nyaman berkendara di jalan. Tentunya hal ini bisa mengurangi angka kecelakaan lalu lintas pada musim mudik.
Dampak Positif Mudik
Aktivitas perantau yang berkunjung ke kampung halamannya tidak jarang di warnai dengan kegiatan membagikan sebagian harta mereka kepada masyarakat sekitar baik dalam bentuk uang maupun sembako, tentunya hal ini secara tidak langsung sedikitnya membantu perekonomian keluarga.

Secara sosiologis, mudik mendekatkan si perantau yang sudah sukses dengan mereka yang masih berdomisili di kampung halaman seperti orang tua, keluarga dan teman-teman. Peristiwa mudik, bisa memperbaharui kembali hubungan sosial dengan masyarakat sekampung, yang tentu berdampak positif dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Mudik merupakan bentuk sinergi antara ajaran agama dengan budaya atau tradisi masyarakat Indonesia. Secara kultural mudik memang sebuah warisan atau bahkan keharusan. Tapi secara moral dan spiritual mudik juga menjadi wujud bakti anak kepada orang tua. Mudik juga mengukuhkan sifat manusia sebagai makhluk sosial. Secara psikologi mudik mencerminkan sifat manusia yang perindu. Dalam dimensi sosial mudik juga menjadi saran untuk berbagi dan tolong menolong. Mudik sebaiknya dimaknai sebagai sarana meningkatkan ikatan spiritual antara manusia kepada penciptanya dengan kembali ke fitri (kesucian). Melalui mudik manusia bisa senantiasa bersyukur karena masih dan selalu diberi kenikmatan oleh Sang Pencipta. Kenikmatan atas perjumpaan yang indah dengan Ramadan dan Idul Fitri. Kenikmatan untuk memperoleh rezeki dan kemudian bisa berbagi. Kenikmatan karena bisa hidup di tengah-tengah masyarakat yang hangat dan kehidupan tetangga yang saling menghargai. Serta kenikmatan karena memiliki kesempatan berbakti dan masih  bisa mencium tangan kedua orang tua.
Angkutan Mudik
Beban yang paling berat yang dihadapi dalam mudik adalah penyediaan sistem transportasinya karena secara bersamaan jumlah masyarakat menggunakan angkutan umum atau kendaraan melalui jaringan jalan yang ada sehingga sering mengakibatkan penumpang/pemakai perjalanan menghadapi kemacetan, penundaan perjalanan. Dalam hal ini terdapat tiga angkutan mudik secara umum yaitu :
Angkutan Darat
Dalam angkutan darat, ini adalah salah satu yang paling banyak diminati para pemudik dikarenakan budaya jika tidak melalui darat, menikmati setiap meter perjalanan dan merasakan kemacetan saat mudik maka tidak sah. Angkutan yang dipakai antara lain kendaraan pribadi baik itu motor ataupun mobil, travel, kereta api.

Angkutan Laut
Dalam angkutan laut ini jika pemudik memiliki kampung halam yang berada diluar pulau tapi masih ingin menikmati setiap meter perjalanan mereka. Angkutan tidak lain yaitu kapal laut besar.

Angkutan Udara
Dalam angkutan udara ini jika pemudik ingin langsung merasakan kampung halaman dengan perjalanan yang singkat namun menyenangkan dan tidak melelahkan. Bisa juga sambil memantau aktivitas pemudik di darat dan di laut.
Tradisi mudik atau pulang kampung yang sudah membudaya menjelang hari raya besar keagamaan, seperti Hari Raya Idul Fitri dan Natal ternyata tidak hanya dilakukan di Indonesia. Tercatat ada beberapa negara lainnya memiliki tradisi serupa. Berikut ini, jawaban.com merangkum 5 negara yang memiliki tradisi mudik atau pulang kampung:
1. Turki
Festival Gula atau Seker Bayram adalah istilah Idul Fitri bagi orang Turki. Ritual mudik yang dilakukan negara ini sama dengan apa yang dilakukan oleh umat Muslim di Indonesia, seperti tradisi pulang ke daerah asal, melakukan sungkeman kepada orang tua, bermaaf-maafan, mengunjungi makam keluarga atau kerabat. Akan tetapi ada sedikit perbedaan dengan Indonesia dimana kegiatan mengunjungi makam keluarga di Turki dilakukan secara besar-besaran dan ditandai dengan maraknya kemunculan pasar bunga di beberapa daerah di negara tersebut.
2. Malaysia
Orang Malaysia menamai Idul Fitri dengan Hari Raya Puasa atau Hari Raya Aidil Fitri. Di Malaysia, tradisi mudik dikenal dengan nama balik kampong. Masyarakat Malaysia balik kampong tak hanya pada saat Lebaran, tetapi juga saat tahun baru Imlek. Ritual mudik yang ada di Malaysia sama dengan di Indonesia.
3. India
Selain Malaysia, India juga mengenal tradisi mudik. Tiap tahun, masyarakat India pulang ke kampung halaman untuk merayakan Festival of Lights atau Diwali , yaitu salah satu upacara dalam agama Hindu di India yang dilakukan selama 5 hari berturut-turut.
Selain itu, saat Lebaran, masyarakat India yang beragama Islam pun berbondong-bondong pulang kampung. Di kampung halamannya, mereka saling mengirim makanan, bersilaturahmi, bersalam-salaman, dan membagikan sedekah. Makanan khas yang disajikan di India saat Lebaran adalah seviyan (masakan sejenis mie yang rasanya manis) dan phimi (sejenis puding).
4. Cina
Penduduk kota-kota besar di Cina juga biasanya mudik pada tahun baru Imlek (Spring Festival ). Enam hari sebelum tahun baru Imlek, berbagai sarana transportasi akan dipenuhi orang-orang yang hendak pulang ke kampung halaman untuk merayakan Imlek bersama orangtua dan sanak saudara. Berbagai makanan lezat serta hiasan memikat, disajikan dan diperlihatkan pada saat Imlek atau Spring Festival tersebut.


5. Korea Selatan
Aktivitas mudik yang tidak kalah ramai juga terjadi di Korea Selatan saat perayaan Chuseok atau Hari Panen. Jutaan warga Korea berbondong-bondong pulang ke kampung halaman mereka untuk memberi penghormatan kepada leluhur dan merayakan libur bersama keluarga. Menjelang perayaan Chuseok, kemacetan parah terjadi di sepanjang jalan kota.
Mendekati musim liburan sekolah dan hari raya, tradisi mudik juga akan menjadi trend tersendiri bagi para warga Indonesia yang meninggalkan kampung halaman mereka. Tradisi ini selalu terjadi dari tahun ke tahun baik menggunakan fasilitas kendaraan umum maupun pribadi. Lalu lintas pada musim tersebut juga akan membudlak, dibarengi dengan angka kemacetan lalu lintas yang meningkat tajam. Tentunya, hal ini juga menimbulkan berbagai dampak termasuk kecelakaan lalu lintas.
Tercatat pada tahun 2012 lalu, angka kecelakaan semakin meningkat dari tahun sebelumnya. Dari pihak kepolisian mengeluarkan beberapa informasi terkait dengan alasan kecelakaan mudik tersebut. Ada empat faktor yang tercatat menjadi penyebab utama mengapa terjadi kecelakaan mudik.
Posted on by Unknown | No comments