1. Teknik Standar
Standar
Teknik adalah serangkaian eksplisit persyaratan yang harus dipenuhi
oleh bahan, produk, atau layanan. Jika bahan, produk atau jasa gagal
memenuhi satu atau lebih dari spesifikasi yang berlaku, mungkin akan
disebut sebagai berada di luar spesifikasi. Sebuah standard teknik dapat
dikembangkan secara pribadi, misalnya oleh suatu perusahaan, badan
pengawas, militer, dll: ini biasanya di bawah payung suatu sistem
manajemen mutu .Mereka juga dapat dikembangkan dengan standar organisasi
yang sering memiliki lebih beragam input dan biasanya mengembangkan
sukarela standar : ini bisa menjadi wajib jika diadopsi oleh suatu
pemerintahan, kontrak bisnis, dll.Istilah standard teknik yang digunakan
sehubungan dengan lembar data (atau lembar spec).
Dalam
rekayasa, manufaktur, dan bisnis, sangat penting bagi pemasok, pembeli,
dan pengguna bahan, produk, atau layanan untuk memahami dan menyetujui
semua persyaratan. Standard teknik adalah jenis sebuah standar yang
sering dirujuk oleh suatu kontrak atau dokumen pengadaan. Ini
menyediakan rincian yang diperlukan tentang persyaratan khusus. Standard
teknik dapat ditulis oleh instansi pemerintah, organisasi standar
(ASTM, ISO, CEN, dll), asosiasi perdagangan, perusahaan, dan lain-lain.
2. Standar Manajemen
Adopsi
sistem manajemen mutu hendaknya suatu keputusan strategis suatu
organisasi. Desain dan penerapan sistem manajemen mutu organisasi
dipengaruhi oleh lingkungan organisasi sendiri, perubahan dalam
lingkungan tersebut, dan risiko yang terkait dengan lingkungan tersebut,
kebutuhan
yang berbeda,sasaran khusus produk yang disediakan, proses yang
digunakan, ukuran dan struktur organisasi Standar ini tidak bermaksud
untuk menyeragamkan struktur sistem manajemen mutu atau keseragaman
dokumentasi. Persyaratan sistem manajemen mutu yang ditetapkan dalam
Standar ini melengkapi persyaratan untuk produk. Informasi bertanda
“CATATAN” adalah untuk memandu dalam pemahaman dan penjelasan
persyaratan yang bersangkutan. Standar ini dapat digunakan oleh pihak
internal dan eksternal termasuk lembaga sertifikasi untuk menilai
kemampuan organisasi dalam memenuhi persyaratan pelanggan, regulasi dan
peraturan perundangan yang berlaku untuk produk dan persyaratan
organisasi sendiri. Dasar-dasar manajemen mutu yang dinyatakan dalam ISO
9000 dan ISO 9004 telah dipertimbangkan dalam pengembangan Standar ini.
3. ISO 9000
ISO
9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO
9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di
bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987
oleh International Organization for Standardization Technical Committee
(ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar
sistem manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang
setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan
menjadi up to date dan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap standar
ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.
ISO
9001 ditujukan untuk digunakan di organisasi manapun yang merancang,
membangun, memproduksi, memasang dan/atau melayani produk apapun atau
memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini memberikan daftar persyaratan
yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka hendak
memperoleh kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa yang
secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Implementasi
standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan sertifikasi oleh
pihak ketiga.
Contoh Penerapan :
Penerapan standar sistem manajemen mutu (ISO) 9001 : 2008 Pada kontraktor PT. Tunas Jaya Sanur Salah
satu contoh penerapannya adalah pada salah satu jurnal ilmiah tentang
penerapan standar sistem manajemen mutu (ISO) 9001:2008 pada kontraktor
PT. Tunas Jaya Sanur. Dari hasil analisis penerapan sistem manajemen
mutu ISO 9001:2008 pada proyek Pembangunan Apartment & Shopping
Arcade Sea Sentosa Hotel oleh PT. Tunas Jaya Sanur, dapat disimpulkan
bahwaTingkat
penerapan ISO 9001:2008 PT. Tunas Jaya Sanur pada proyek Pembangunan
Apartment & Shopping Arcade Sea Sentosa Hotel sebesar 85,69%
termasuk dalam kategori baik sekali (81% sampai dengan 100%).
Faktor-faktor
yang menjadi kendala dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 adalah faktor tenaga kerja (SDM), metode atau prosedur kerja,
material, dan form atau dokumen tidak mencapai 1
Sumber: